Terimakasih untuk kalian yang mau donasi untuk saya.
Untuk kalian yang ingin donasi juga bisa KLIK DISINI
(Donasi klik ataupun Donasi uang)
Maaf harus jujur, tapi ini tentang hidupku
Mungkin sebagian besar dari kalian akan berpikir jika ini tentang hubungan asmara atau tentang kegalauan cinta, maaf kalian salah.
Ini tentang suatu hal yang lebih besar dari pada percintaan, saya sedang berada diujung akhir kehidupan.
Mungkin kalian sering membaca heart speak yang dimana saya menyinggung tuhan dengan semua yang telah dia kasih kepada saya, mungkin inilah ujung dari semua curahan hatiku selama ini.
Mau cerita sedikit tentang saya untuk kalian yang belum kenal. Saya wisnu, saya adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Saya lahir berbeda 10 tahun dari kaka kedua dan berbeda 15 tahun dari kaka pertama.
Saya bukanlah orang yang memiliki kecerdasan lebih secara akademik seperti saudaraku yang lain, saya juga bukan orang yang pandai dalam bergaul dan berdiskusi bersama banyak teman (berbeda antara diskusi dan presentasi).
Saya terkenal bukan anak yang rajin, bahkan kehidupan di Taman Kanak-kanak (TK) dulu saya habiskan hanya dengan tidur di kelas.
Dari SD sampai SMA tidak pernah menjadi seseorang yang menonjol dalam akademik, kuliah pun gagal karna kemalasan ku sendiri.
Sebenarnya ada rahasia dari kemalasanku ini, saya sebenarnya tidak ingin seperti ini, tapi sejak kecil saya adalah orang yang sangat cepat capek dan tidak bisa terlalu tertekan.
Kalau terlalu banyak kegiatan, saya lebih cepat sakit dibandingkan dengan orang-orang seumuran saya.
Saya jadi ingat saat orang tua saya cerita tentang kenapa saya dilahirkan, mereka hanya kesepian jika semua kaka ku nantinya berkeluarga dan mereka ditinggalkan, lahirlah saya sebagai solusinya (hal itu yang buat jarak lahirku dengan saudaraku yang lain sangat jauh).
Saya merasa jadi orang paling gagal di dunia ini, saat seseorang mengatakan bahwa saya harus menggangtikan kekuranganku dengan kemampuan lain, dunia malah tidak mendukung apapun yang saya usahakan.
Saya belajar banyak hal saat kuliah yang jauh dari pulau saya tinggal, karna saya tau saya tidak berbakat dalam akademik, saya harus belajar banyak hal yang jauh dari akademik. Tapi tidak ada orang tua yang ingin anaknya tidak memiliki ijazah, begitupun dengan orang tuaku.
Sekarang, setelah saya menguasai banyak hal yang tidak banyak dikuasai oleh orang lain, keluargaku dan lingkungan tempat tinggal ku tidaklah cocok dengan kemampuan itu.
Sekarang saya di paksa lagi untuk melanjutkan hal yang paling saya tidak senangi (kuliah), sedangkan saya tau sekarang saya sudah bertambah tua (23 tahun), kalau mau lanjut terus, kapan saya akan mencoba untuk bertahan hidup?
Jujur saya tidak pernah merasa kasihan dengan diriku sendiri, saya hanya kasihan kepada mereka yang sudah direpotkan oleh diriku ini. Please, saya juga tidak ingin lahir seperti ini!!!
Sebenarnya saya sudah pernah bilang ke orang tuaku kalau saya ingin berhenti kuliah dan menguji nasib di dunia kerja, tp tidak diindahkan oleh mereka.
Mungkin mereka akan merasa malu punya anak yang tidak berijazah. Ma, Pa, waktu berjalan terus, dunia sedang sekarat. Bukankah setiap hari kita melihat banyaknya orang yang pergi melamar pekerjaan dan mendapat penolakan?
Saya ingin memulai dari sekarang selagi fisik ku cukup bisa untuk dipakai. Saya tidak ingin membuat mereka kesulitan dalam perekonomian. Cita-cita ku selama ini tidak pernah saya taruh terlalu tinggi, cukup bisa membuat orang disekitar ku bahagia, itu sudah cukup.
Tapi, saya khawatir kalau saya jadi gila karna semua ini, bukannya membuat mereka bahagia, malah saya membuat mereka terjebak dalam kesulitan.
Saat ini, saya hanya ingin menyelesaikan semua urusanku di dunia dan menerima hukuman ku di akhirat.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2998955/original/042015100_1576584434-Doa_HL1.jpg)
